Selanjutnya kami selalu berusaha bersikap lumrah di depan seisi tempat tinggal juga tetangga. Satu hal yang pasti bahwa kami bisa menggunakan bebas saling bercerita tentang apa saja. Termasuk kebiasaanku beronani dengan membayangkan bersetubuh dengannya yg membuatnya tertawa terpingkal-pingkal.
kebalikannya dari Bu Tari aku memahami, bahwa suaminya Pak Bagong itu aneh, pada ranjang bertempur tidak pernah menang akan tetapi malah punya simpanan. buat mencapai orgasme Jika bersetubuh dengan suaminya dia acapkali membayangkan bersetubuh denganku. Gila.
Kami terus mengalir tanpa halangan yg berarti. Maksudku tanpa tindak-tanduk yg dapat menimbulkan kecurigaan orang seisi rumah juga tetangga. sampai suatu hari Pak Falcon tetangga kami yang tinggal 6 rumah berasal kami melangsungkan pernikahan anaknya. Seharian itu aku dirundung nafsu serta cemburu.
seperti umumnya Jika dilingkungan perumahan itu ada pernikahan maka Pak Bagong serta Bu Tari akan menjadi penerima tamu. Pak Bagong akan berbaju beskap, berjarik, blangkon serta berkeris. Bu Tari akan berkebaya, berjarik dan berselendang dengan rambut konde yg rapi. Bu Tari sendiri tahu bahwa menggunakan sandang seperti itulah seringkali aku mengatakan kekagumanku atas kecantikan dan seks apple yang ditimbulkannya.
Baca carita Lainnya di Lingtogel77
cita rasanya saya gelisah terus melihat kesintalan tubuh Bu Tari yang terlilit pakaian tata cara Jawa yg ketat itu. Bila berjalan pinggulnya bergoyang-goyang mengundang sensasi. Beberapa kali kutebar pandanganku berkeliling, selalu saja kulihat terdapat mata tamu pria entah muda, entah tua ada yang tengah melirik atau memperhatikannya. seluruh itu membuatku pingin murka saja cita rasanya.
namun sebelum perayaan perkawinan itu usai, datang-tiba pembantu Bu Tari, yang umumnya aku panggil Mbak Suti tiba mengabarkan bahwa barusan beliau terima telepon pada rumah yang mengabarkan saudara termuda Pak Bagong yg tinggal pada kota P mengalami kecelakaan kemudian lintas. Pak Bagong, Bu Tari, Yon, Mbak Suti dan aku akhirnya pamit pulang duluan pada Pak Falcon.
sampai dirumah, Pak Bagong serta mak Tari menelepon pulang ke kota P melakukan konfirmasi informasi. saudara termuda Pak Bagong bersama Dorti anaknyalah yang mengalami kecelakaan. Mobilnya tertabrak bis antar kota yg selip. dua-duanya masuk IGD tempat tinggal sakit serta Pak Bagong sebagai anak tertua pada keluarganya diminta datang.
sahabat sekamarku Yon sendiri ingin ikut nengok. Yon naksir berat pada Dorti, pernah menyatakan cinta 2 kali. akan tetapi 2 kali jua Dorti menolak. sementara ibu Tari sendiri wajib permanen tinggal karena besok pagi terdapat tim BPKP berasal Jakarta yang akan datang melakukan audit di kantornya. bunda Tari key person yg harus terdapat.
Pak Bagong dan Yon berangkat ke kota P dengan mobilnya dan akan mampir ke tempat tinggal Pak Sarmin supirnya dulu buat diajak berangkat. aku , Bu Tari dan Mbak Suti ngobrol sebentar membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada adik Pak Bagong dan anaknya. hingga Mbak Suti menguap beberapa kali.
Selama ngobrol tak pernah mataku lepas dari busungnya dada Bu Tari dengan payudaranya yang montok dan sedikit terlihat. Bu Tari memahami aku selalu memperhatikannya, tapi dia membiarkan saja, bahkan seolah justru senang dan menikmati kekagumanku, birahiku dan kegusaranku.
“Sudahlah sana tidur kalau ngantuk, saya tidak pulang lagi kerumah Pak Falcon kok Ti, wong hampir terselesaikan kok” ucapnya. Bu Tari berkecimpung pergi katanya mau pipis. ketika Bu Tari berjalan, pinggulnya yang bergoyang-goyang tidak tanggal mataku. Begitu padat, begitu bulat.
Mbak Suti pribadi pamit tidur. Tinggallah aku pada ruang tengah itu, sendiri, melamun. Sekian usang hubungan kami berjalan. Selama ini kami hanya hingga batas berpelukan, berciuman, saling tindih pada ranjang menggunakan napas yg menderu-deru dan berujung orgasme tanpa coitus. Entah berapa kali penisku menekan-nekan dan menggesek-gesek di vaginanya yang basah pada celana.
Entah berapa kali spermaku membasahi celana dalamku sendiri dan celana pada Bu Tari. Lantas walaupun penisku belum pernah sekalipun masuk ke vaginanya, kecuali hanya menggesek-gesek serta aku orgasme, masih perjakakah saya?
Langkah Bu Tari terdengar serta terus kupandangi sekujur tubuhnya yang semampai melenggok-lenggok, asal ketua sampai kaki saat dia berjalan kearahku. Stagen pada pinggangnya telah tidak ada sampai perutnya sedikit terlihat. Dadaku berdebar-debar. Berkali kali kutelan ludah. bokep
“kamu melihat ibu, kaya ibu ini apaan sih?”, ucap Bu Tari genit mengibaskan tangan kanan di mukaku.
“bunda cantik sekali, makin seksi, seksi sekali berkebaya serta saya terangsang sekali” Ucapku berasal saja menunjuk ke penisku.
“Hus. Sekali, sekali. Daripada melamun sini pijitin bunda”, Ucap Bu Tari duduk membelakakingiku serta menepuk pundaknya. aku pijit kedua pundaknya perlahan-huma. Bu Tari kadang menggeliat keenakan.
Makin lama pijitanku makin turun, ke punggungnya, ke tulang-tulang rusuknya, ke pinggangnya. tidak lama kutarik pundaknya serta kusandarkan punggungnya ke dadaku, kutempelkan pipi kananku ke pipi kirinya. kemudian kupijit kedua pahanya, kuelus-elus dan kuremas-remas hingga ke pinggulnya. Bu Tari memejamkan matanya. Pijitan bercampur elusan kedua tanganku merambat naik dan berhenti di dadanya untuk meremas-remas butir dada yg kurasakan besar serta kenyal itu.
Mukaku kugesek-goresan di rambut dan kondenya, pipinya, dan kukulum-kulum telinganya. Deru napas Bu Tari mulai tak teratur kadang diselingi desahan halus. Tangan kanannya mencoba meraih kepalaku, kadang mencengkram lembut rambutku. Telapak tangan kirinya digosok-gosokan kepipi kiriku.
Remasan tanganku ke butir dadanya makin liar, mukaku meliuk-liuk menciumi apa saja pada kepalanya. Kubuka kancing baju kebayanya. Sembulan 1/3 butir dada dari BH-nya indah sekali. aku makin terangsang. Penisku yang berdiri semenjak tersebut ingin meledak cita rasanya.
Kutarik baju kebayanya turun ke belakang hingga pundak dan lehernya bebas kuciumi dan jilati. mak Tari mengerang nikmat. Kulingkarkan kedua tanganku memeluknya erat-erat. Bibir Bu Tari yg 1/2 terbuka kusambar dengan bibirku serta kukulum habis. Ujung pengecap kami beradu, kutelusuri lidahnya sampai seberapa jauh dapat masuk, ke rongga-rongga mulutnya. Begitu kami bergantian.
aku serta Bu Tari mulai tidak tahan, kurebahkan dia disofa. Kutelusuri tubuhnya, kuciumi dari muka, dada, perut paha, dan betisnya yang masih dibalut kain jarik. Naik lagi dan kutindih Bu Tari. Erangannya makin merangsangku. Kubuka ikat pinggangku.
“Jangan disini sayang. Nanti jika Suti bangun..” datang-tiba ucap Bu Tari tidak menyelesaikan kalimatnya. Kami berdiri. Bu Tari melepas ritsluiting celanaku, memasukan tangannya ke celana dalamku serta meremas-remas penisku yg tegang dengan geregetan.
“Heemm” katanya kemudian membimbingku masuk ke kamarnya berjalan mundur dengan memegang dan menarik penisku. Itu menghasilkan kami tertawa.
Pintu kamar dikuncinya cepat-cepat. Kubuka bajuku serta Bu Tari setengah menunduk membuka celanaku lalu mencari penisku. Begitu dapat pribadi dimasukan ke mulutnya, dijilati dihisap-hisap, diciumi dan kadang dikocok-kocok dengan tangannya. yang begini belum pernah dia lakukan. peredaran kenikmatan merambat sampai ubun-ubun kepalaku.
saya memberinya isyarat supaya melepaskan penisku. aku dipuncak nafsu dan ingin memasukan penisku pribadi saja ke vaginanya, akan tetapi beliau menolak. Badanku cita rasanya makin bergetar menggunakan tulang yg mau berlepasan dan syaraf-syaraf pada tubuhku cita rasanya kelojotan nikmat. Bu Tari begitu bernafsu dan nikmat memainkan penisku di mulutnya
aku tidak tahan serta minta rebahan pada ranjang. Bu Tari melepas baju kebayanya. menggunakan tetap BH masih di dada dan kain jariknya yg belum terlepas, mulutnya pribadi mengejar burung pusakaku sampai dua biji telornyapun beliau cium, jilat dan hisap.
aku makin bergelinjang, melayang-layang nikmat. hingga dipuncaknya, aku tidak sempat lagi memberitahunya jikalau spermaku mau keluar. sampai akkhh.., crott.., croot.., Crroott. Spermaku muncrat pada dalam verbal Bu Tari. tapi Bu Tari justru malah bernafsu, menelannya dan terus menghisap-hisap penisku hingga bersih, kasat dan ngilu rasanya. saya terkejut. Bangun terduduk.
Itil V3
“mak telan? Apa ibu tidak jijik?”, Tanyaku ndeso.
ibu Tari menggeleng, justru mukanya cerah, kepuasan terpancar di wajahnya. Aneh pikirku.
“Orang bilang, meminum air mani perjaka akan membentuk wanita awet belia. lepas benar atau tidak yg terang mak sudah mencobanya barusan Sayang” Ucap Bu Tari kemudian menciumiku dari muka hingga dadaku, ad interim tangan kanannya terus meremas-remas penisku.
“ayo lagi Sayang, mak pingin engkau puas” Ucap Bu Tari mesra. penisku yg tersebut terkulai karena telah keluar sperma serta shock mulai menegang lagi akhirnya. Bu Tari kembali mengulum dan menghisap-isap penisku.
“kalau mak masih pingin, ambil seluruh sperma aku ” Ucapku, ibu Tari tersenyum.
Kubuka BH-nya serta kutarik lilitan kain jariknya. Bu Tari berdiri untuk memudahkan melepas kain jariknya. Tubuhnya yg telanjang bulat pribadi kuterkam, kurebahkan serta kutindih. 2 payudaranya yg akbar itu kuhisap-hisap putingnya bergantian. Tangan kananku menggosok-gosok vaginanya.
Kuciumi, kujilati serta kuhisap-hisap seluruh bagian yang menurut instingku bisa membangkitkan gairahnya. Bibir, pengecap, indera pendengaran, leher, payudara, perut, pusar, paha, vagina, betis sampai ke jari serta telapak kakinya. Tubuh Bu Tari bergelinjangan tak karuan dadanya naik-turun kelojotan. Tangan kirinya meremas-meremas payudaranya dan tangan kanannya menggosok-gosok vaginanya sendiri.
Konde rambut Bu Tari hampir terlepas. Mulutku naik lagi ke atas menyusuri betis serta paha hingga akhirnya berhenti pada vaginanya. dengan kedua tanganku kusibak pelan bulu vaginanya. Kulihat belahan vaginanya yang memerah berkilat serta bagian dalamnya terdapat yg berdenyut-denyut. Kuciumi dengan lembut, bau divaginanya membuat sensasi yang aneh. tak pernah terdapat bau mirip ini yang pernah kukenal cita rasanya.
menggunakan hidung kugesek-gesek belahan vagina Bu Tari sambil menikmati aroma baunya. Erangan serta gelinjangan tubuhnya terlihat seperti pemandangan yang indah sekaligus menggairahkan.
“Aakhhk.., eekhh.., nikmat sekali sayang. Teruuss sayang”, Rintih Bu Tari.
Kujulurkan lidahku, kujilat sedikit vaginanya, ada rasa asin. kemudian berasal bawah sampai atas kujulurkan lidahku menjilati belahan kewanitaannya. Begitu seterusnya naik turun sembari melihat reaksi Bu Tari.
“Akkhh.., Akkhh.., Akkhh.., Engghh” Bu Tari terus merintih nikmat, tangannya mencari tangan kananku, meremas-remas jariku lalu membawanya ke payudaranya. saya tahu beliau ingin yg meremas payudaranya artinya tanganku. Begitu kulakukan terus, tangan kananku meremas payudaranya, mulutku menjilati dan menghisap-hisap vaginanya, tangan kiriku mengelus-elus pinggang, paha sampai ke betisnya yg putih mulus serta halus itu.
“Akkhh.., telah Sayang.., telah.., yuk sekarang Sayang ibu telah tidak tahan akkhh.., masukan sayang, masukan” Desah Bu Tari mengerang meraih kepalaku agar menghentikan jilatan di vaginanya serta minta disetubuhi. Tanpa wajib mengulangi lagi permintaannya eksklusif saja aku merangkak naik, menindih tubuh Bu Tari. Bu Tari melebarkan pahanya. Penisku menuju vaginanya.
Beberapa kali kucoba, memasukan, beberapa kali pula gagal. aku tidak tahu mana yang pas lubangnya, mana yang hanya belahan vagina. tapi tangan Bu Tari segera membantu, memegang penisku, membimbing ke depan lubang vaginanya lalu berkata “Ya itu Sayang.., disitu.., tekan Sayang tekan.., disitu.., aakkhh.., mari Sayang.., mak tidak tahan.., oo.., akkhh”
mak Tari merintih ketika penisku yg kutekan masuk seluruhnya ke lubang vaginanya. Sejenak tubuhku kaku, saya membisu saja, saya nervous. btg penisku cita rasanya terjepit oleh dinding vagina Bu Tari yang seperti berdenyut-denyut serta menghisap-hisap. Nikmat luar biasa. Ini yg pertama.
Bu Tari menggoyang-goyangkan pinggulnya, 1/2 berputar-putar dan kadang naik turun. Penisku yg tertancap di vaginanya yg 1/2 becek didesain seperti mainan yg membuatnya nikmat tak karuan.
“ayo Sayang.., mari.., bareng-bersama Sayang.. mak mau keluar Sayang.., mari.., ayo..” Rintih Bu Tari menggunakan mata setengah terpejam serta mulutnya yang terus terbuka mendesah-desah serta kian kuat menggoyang-goyangkan pinggulnya.
Akupun terus mengimbanginya hingga datang-tiba Bu Tari seperti terdiam dan ke 2 tangannya merangkul leherku kuat-kuat serta asal mulutnya keluar desahan panjang. “Aakkhh.., Oukhh.., Engkhh..”, Bersamaan dengan rintih kepuasannya, denyutan dan hisapan vagina Bu Tari makin kuat serta nikmat cita rasanya. Akupun telah tak tahan lagi dan ingin supaya spermaku segera keluar.
karena itu kunaik-turunkan penisku, kuputar-putar serta kunaik-turunkan terus sampai akhirnya croott.., croott.., crroot. “Akhh..” Bersamaan menggunakan muncratnya spermaku pada vaginanya, kembali Bu Tari mendesah nikmat. Napasku memburu, aku lemas sekali cita rasanya. sementara Bu Tari permanen menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan pelan serta tangannya mengelus-elus rambutku. Cerita dewasa ini di upload sang situs ngocoks.com
Beberapa saat kubiarkan tubuhku menindih tubuh bugil Bu Tari tanpa tangan atau dengkulku menahan beban badanku. Penisku permanen menancap di vaginanya. waktu ingin kucabut Bu Tari melarangnya. “Jangan sayang, jangan dicabut dulu, biarkan mak mempunyai serta menikmatinya, peluk.., peluk.., permanen tindihlah ibu sayang. bunda puas, kamu puas sayang hemm?, nikmat sayang?” Ucap Bu Tari sambil terus menciumiku.
Malam itu kami habiskan tidur sembari berpelukan di ranjang yang biasa bunda Tari tidur serta bersetubuh dengan suaminya. tapi semenjak malam itu dan disetiap kesempatan yg terdapat kusetubuhi jua Bu Tari pada ranjang yang sama. aku tidak perlu lagi hanya beronani dengan membayangkan bersetubuh dengannya, begitupula Bu Tari tak perlu lagi hanya sekedar membayangkan bersetubuh denganku Jika beliau melayani suaminya.
Kami baru bersetubuh pada hotel Jika keliru satu berasal kami telah tidak tahan lagi ad interim kesempatan di rumah tidak ada. Atau ketika obsesiku kumat buat bersetubuh menggunakan Bu Tari dalam pakaian kebaya, kain jarik dan berkonde. Ini terkadang aneh, berlama-lama Bu Tari ke salon rias, begitu selesai eksklusif ke Hotel serta kuacak-acak sampai berantakan. (Aneh ya?!).
Cerita Sex tergiur sang Ketampanan yang tepat
acapkali jua Jika keadaan memungkinkan, Bu Tari senang menyelinap ke kamarku buat “fast sex”. Seks cepat dengan permanen masih berpakaian. Tandanya, Bu Tari masuk ke kamarku sudah tanpa celana pada serta dipuncak nafsu. Ini tak jarang terjadi Jika Bu Tari sedang butuh tapi Pak Bagong tak acuh terus tidur.
perihal vagina Bu Tari, mungkin itu yg diklaim vagina empot ayam. Vagina yang tidak pernah kutemui di semua perempuan (saudara termuda-saudara termuda, Mbak-Mbak, tante-tante serta mak -ibu rumah tangga yg muda maupun tua) yg pernah kutiduri, sampai hari ini sekalipun diumurku yang 37 tahun.
Leave a Reply